Detail Berita

Bupati Lombok Utara Harapkan BBIL Menjadi Wadah Edukasi Bagi Pelajar

04 Nov 2021 01:33:15 DISKOMINFO

Diskominfo KLU, Pemenang – Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, SH., menghadiri peresmian Gedung Balai Bio Industri Laut (BBIL) oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. L. T. Handoko yang berlokasi di Jalan Raya Senggigi, Teluk Kodek, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Rabu (03/11/2021).

Melalui Press Conference yang dilakukan oleh pihak BRIN, Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, SH., mengaku bahagia dan syukur atas dibangunnya gedung BBIL didaerahnya itu. H. Djohan Sjamsu berharap, BBIL yang baru saja diresmikan itu, bisa dijadikan sebagai tempat edukasi, tidak hanya bagi para akademisi tetapi juga untuk para pelajar dan mahasiswa.

“Harapan saya kedepan, mungkin hasil riset kita yang ada di sini masyarakat bisa mengetahuinya, dan nanti juga kita ingin anak-anak sekolah untuk bisa melihat apa sih yang dikerjakan (BBIL_red),” kata Bupati.

Balai Bio Industri Laut (BBIL)

Balai Bio Industri Laut (BBIL) merupakan salah satu unit pelaksana teknis di bidang bio industri laut yang berada di bawah pembinaan Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Balai Bio Industri Laut menyelenggarakan fungsi penerapan dan pengembangan teknologi budidaya dan pascapanen biota laut termasuk biota laut yang diatur dalam Konvensi Perdagangan Internasional untuk Spesies Tumbuhan dan Satwa Liar (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora, CITES).

Sejak berdiri pada Tahun 1997 hingga Tahun 2020, Balai Bio Industri Laut telah dan sedang melakukan kegiatan pengembangan dan penerapan teknologi budidaya berbagai biota laut ekonomis penting, seperti Sotong Buluh (Sepioteuthis), Tiram Mutiara (Pinctada maxima), Teripang Hitam (Holothuria Atra), Abalon Tropis (Haliotis asinina), Siput Mata Bulan (Turbo chrysostomus), Teripang Pasir (Holothutria scabra), Lobster Karang (Panulirus spp), dan Makroalga Laut Hijau (Ulva lactuca).

Selain itu, dikembangkan juga produk diversifikasi pangan dari biota laut seperti produk olahan Teripang dan Makroalga Laut Hijau (Ulva lactuca)). Hasil-hasil kajian budidaya dan pascapanen biota laut yang
dikembangkan oleh BBIL – BRIN sebagian telah siap untuk dimanfaatkan dan dikembangkan
di masyarakat.

Selain sebagai lembaga riset dan pengembangan, BBIL diharapkan kedepannya dapat menjadi media transfer teknologi khususnya di bidang budidaya dan pascapanen biota laut yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong perkembangan dunia perikanan dan kelautan
Indonesia, khususnya di wilayah NTB.

Dengan beban kerja yang semakin besar dan luas, serta upaya untuk
mengembangkan diri dan berperan aktif dalam konteks pengembangan dan penerapan teknologi budidaya dan pascapanen biota laut dari hulu ke hilir, maka perlu dilakukan pembangunan gedung baru di Balai Bio Industri Laut.

(Yoan)